Kita telah menggoreskan mimpi-mimpi kita
Di atas meja gambar beralaskan kalkir
Di tembok-tembok studio gambar
Di koridor-koridor kandang arsitektur
Kita telah menyanyikan semua lagu…
Kita telah membacakan semua puisi…
Sepanjang hari dan sepanjang malam
Yang membakar akal budi dan nurani kita.
Tanpa etika kekuasaan akan menjadi berhala haus darah…
Tanpa etika kekuasaan akan menjadi tirani dan hasut bagi
kehidupan
Tanpa etika kekuasaan akan merampas pekarangan kita
Tanpa etika kekuasaan akan membakar rumah kenangan kita
Lalu,
Apa lagi yang akan dirampas oleh tirani kekuasaan
Bahkan keberanian kita, dimasukan kedalam selokan yang
berbau busuk
Lalu bagaimana mungkin aka nada perbincangan akal budi dan
hati nurani di dalam selokan
Kaum cendikiawan tidak lagi cendekia…
Jampi-jampi peraturan dimasukkan paksa ke mulut dan saku
mahasiswa
Lalu dimana lagi kita menggoreskan semua mimpi-mimpi kita…
Apakah kita harus menggoreskan mimpi-mimpi kita di sisa-sisa
puing bangunan yang terbakar?
1 komentar:
Keren bro, bdw orang menado ya?
salam kenal aja
Post a Comment