السلامے عليكمے ورحمـﮧ اللّـﮧ وبركاتـﮧ

Sunday, October 20, 2013

Kompetensi Lingkungan

Peran arsitektur dalam lingkungan binaan adalah menyediakan lingkungan yang akomodatif yang tidak memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu, kecuali memang untuk menghindari hal-hal yang negatif. Menurut F Langdon dalam Arsitektur dan Perilaku Manusia oleh Joyce Marcella Laurens bahwa proses persepsi kognisi ataupun perilaku spasial sangat dipengaruhi oleh kompetensi seseorang atau sekelompok orang ataupun potensi lingkungan yang ada.

Lingkungan yang efektif berbeda bagi setiap orang. Namun perilaku seseorang tidaklah terjadi begitu saja, tetapi sampai tingkat tertentu bisa di prediksi. Misalnya siapa yang akan menggunakan fasilitas tertentu. Meskipun begitu tidak berarti apabila suatu lingkungan menawarkan sejumlah perilaku tertentu perilaku itu akan terjadi. Meskipun seseorang telah menangkap affordances itu belum tentu ia berminat untuk melaksanakan aktivitas tersebut.

Sikap seseorang sangat terkait dengan motivasi, apa yang disukai dan tidak disukainya, apa yang diangapnya bagus atau buruk, apa yang dianggapnya penting dan tidak penting. Ini berhubungan dengan proses sosialisasi dan pengalaman yang dimilikinya. Setiap orang mempunyai kompetensi berbeda baik secara fisik, sosial maupun budaya. Perbedaan ini mempengaruhi bagaimana cara lingkungan dihayati oleh seseorang, atau citra yang dimilikinya mengenai lingkungan tertentu dan bagaimana lingkungan itu dipakainya.

Pertanyaan menarik yang berkaitan dengan desain adalah pada tingkat kompetensi mana dan pertimbangan desain harus diambil. Apakah orang harus ditantang oleh lingkungan sedemikian rupa agar orang menjadi nyaman secara fisik dan psikis? Seperti ilustrasi gambar diatas di mana pengembangan bandara Sam Ratulangi yang tidak menyediakan fasilitas  tempat duduk bagi pengunjung memotivasi orang untuk duduk ditempat yg tidak seharusnya.

0 komentar:

Post a Comment