السلامے عليكمے ورحمـﮧ اللّـﮧ وبركاتـﮧ

Sunday, July 24, 2011

Cermin Buram Masyarakat Kita



Beberapa bulan belakangan ini saya sering keluar masuk desa untuk mendampingi kelompok masyarakat yang menjadi desa sasaran dalam PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan). di Kabupaten Bolmong Utara Propinsi Sulawesi Utara.
Kebetulan dalam metode pelaksanaan program ini perlu dilaksanakan Rembug-rembug warga. Pada saat pelaksanaan rembug warga saya dan dua orang teman saya mendapat kesempatan untuk bertanya kepada kelompok masyarakat mengenai jenis infrastruktur apa yang mereka butuhkan. Beberapa warga cukup antusias, mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan, beberapa juga sempat bercerita mengenai keadaan di desa tersebut, yang dapat membantu tugas kami. Namun, ada beberapa yang ternyata kurang antusias, sehingga ada pula sekelompok warga yang menjawab, “Jangan tanya kami, kami tidak tahu apa-apa, tanya saja sama Pak Sangadi (Kepala Desa), itu urusannya dia”.
Mendengar kalimat itu saya mulai berpikir, berapa banyak warga desa yang berfikir seperti ini? Padahal infrastruktur yang akan dibangun untuk warga, bukan untuk Pak Sangadi seorang. Pak Sangadi bukanlah seorang yang mengetahui segalanya tentang kebutuhan warga, ia hanya bertugas memimpin dan mewakili warga sekitar. Keputusan mutlak tidalah dipegang seorang pemimpin, namun dari suara rakyat.
Yang saya khawatirkan adalah, ketika project tersebut dibangun akan ada sekelompok warga protes terhadap pembangunan tersebut, mereka akan menyalahkan si pemimpin, yang dalam hal ini adalah Pak Sangadi, padahal dalam proses pelaksanaannya mereka tidak mau memberikan pendapat mereka. Seorang pemimpin bukanlah Tuhan yang tahu segalanya, bebas dari kesalahan. Kita sebagai warga harus bersikap antusias terhadap kegiatan yang melibatkan warga. Partisipasi masyarakat disini sangatlah penting, karena yang terpenting bukanlah apa yang secara fisik nantinya dibangun, namun apa pengaruhnya terhadap warga sekitar.

0 komentar:

Post a Comment