Bagi sebagian orang Indonesia bambu sering dipandang sebelah
mata. Bambu di anggap material murahan. Bahan bangunan bagi orang yang tidak
mampu membeli batu bata, semen, genteng dan lain-lain yang relatif mahal. Orang
melihat bahan baku rumah adalah menunjukkan status sosial seseorang dan mungkin
gengsi seseorang. Maka hanya orang miskinlah yang dianggap yang mampu membeli
bambu dan hanya mampu mewujudkan desain rumah bambu saja.
Ironisnya, para ahli asing berpendapat bahwa bambu merupakan
material masa depan yang berpotensi menggantikan kayu karena makin menipisnya
hutan tropis yang merupakan penghasil kayu yang utama untuk saat ini. Di tangan
para ilmuwan inilah bambu menjadi suatu yang sangat bernilai dan menunjukkan
bahwa pemakainya adalah orang yang berfikiran maju. Orang yang mempunyai
intelektual tinggi, karena berwawasan lingkungan. Sejumlah riset telah
dilakukan untuk mengetahui lebih dalam kegunaan bambu dan mengatasi kelemahan-kelemahannya.
Kemudian dengan mengembangkan bambu, sebenarnya kita juga
melestarikan hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia, karena berkurangnya
penebangan hutan bambu.
Lalu dengan masa tumbuh yang cepat, maka bambu akan
mempunyai harga yang relatif murah dibandingkan dengan harga kayu. Kelebihan
lain apabila dibuat untuk konstruksi bangunan, bambu terkenal dengan
kelenturannya dan beratnya yang ringan sehingga menjadikan konstruksi bangunan
yang tahan terhadap gempa.
Tapi khusus untuk bambu kalau kita olah dan kita desain akan
menjadi bernilai, bagus dan indah.
Coba lihat arsitektur tradisional Jepang, mereka banyak
memakai material bambu. Karena mereka mengerjakan dan mengolah bambu secara
tekun dan teliti maka dapat menghasilkan karya-karya yang menakjubkan dan yang
sudah pasti adalah karya yang ramah lingkungan. Padahal Jepang adalah negara
kecil, tapi mereka bermental besar ...
Nah, Apa kita akan menjadi kebalikan Jepang ?:-)
0 komentar:
Post a Comment